MARI KITA KEMBALI BERPEDOMAN PADA ALQUR'AN DAN AS SUNNAH

Selasa, 06 Juli 2010

Mukjizat Air Zam-zam Mekkah

Anda tahu air zam-zam, air segar dan menyegarkan. Bagi umat Islam tentu tidak asing lagi mengenal yang satu ini. Kalangan kaum muslim dari segala penjuru dunia, setiap tahunnya melakukan Haji dan Umrah di tanah suci Mekkah untuk menunaikan rukun islam kelima.

Pernahkah anda berpikir sejenak, selama 1400 tahun tiidak sedikitpun air zam-zam ini tercemar, terkontaminasi bakteri dan mengering dimusim kemarau atau melimpah dikala musim hujan ...
Inilah rahmat Allah SWT yang patut kita syukuri ...
Subhanallah ...

Tak banyak yang tahu bagaimana caranya sumur zam-zam bisa mengeluarkan puluhan juta liter pada satu musim haji, tanpa pernah kering satu kali pun. Seorang peneliti pernah diperintahkan Raja Faisal menyelidiki sumur zam-zam untuk menjawab tuduhan kotor seorang doktor dari Mesir.

Di Mekkah kita tak perlu khawatir dengan air minum. Di setiap sudut Masjidil Haram kita bisa menemukan air zam zam, lengkap dengan cangkir sekali pakainya. Tinggal pijit, langsung bisa diminum, dan gratis lagi. Di area Masjidil Haram, di tempat Tawaf, tempat Sa’i, di halaman masjid selalu tersedia air yang berkhasiat ini. Ketika pulang dari Masjidil Haram, banyak jamaah mengisi dulu botol airnya dengan zam-zam lalu ditenteng ke pemondokan. Lumayan, menghemat uang Real, tak perlu belanja air mineral atau memasak air di dapur.

Berapa Juta Liter air zam-zam ?

Berapa banyak air zam-zam yang digunakan setiap musim haji? Mari kita hitung secara sederhana. Jamaah haji yang berdatangan dari seluruh penjuru dunia pada setiap musim haji dewasa ini berjumlah sekitar dua juta orang. Semua jamaah diberi 5 liter air zam-zam ketika pulang nanti ke tanah airnya. Kalau 2 juta orang membawa pulang masing-masing 5 liter zam-zam ke negaranya, itu saja sudah 10 juta liter. Disamping itu selama di Mekkah, kalau saja jamaah rata-rata tinggal 25 hari, dan setiap orang menghabiskan 1 liter sehari, maka totalnya sudah 50 juta liter !!.

Ini hanya gambaran saja, betapa luar biasanya air zamzam ini dikonsumsi manusia, tanpa pernah kering!

Itulah salah satu keanehannya. Puluhan juta liter air bisa keluar dari sumur di Mekkah ini yang letaknya di tengah padang pasir yang kering. Daerah gurun yang hujannya saja cuma 2 kali setahun. Dan air itu keluar dari sumur air yang hanya seukuran sekitar 5 x 4 meter sedalam 40-an meter, bukan dari bendungan seukuran Waduk Ombo ataupun Waduk-waduk lainnya yang ada di Indonesia misalnya. Allahu akbar.....

Keanehan air Zamzam

Pada tahun 1971, seorang Doktor dari negeri Mesir mengatakan kepada Press Eropa bahwa air Zam-zam itu tidak sehat untuk diminum. Asumsinya didasarkan bahwa kota Mekkah itu ada di bawah garis permukaan laut. Air Zam-zam itu berasal dari air sisa buangan penduduk kota Mekkah yang meresap, kemudian mengendap terbawa bersama-sama air hujan dan keluar dari sumur Zam-zam. Masya Allah....

Tentu saja ini merupakan prasangka buruk yang merugikan dunia Islam. Berita ini sampai ke telinga Raja Faisal yang amat marah mendengarnya. Beliau lalu memerintahkan Menteri Pertanian dan Sumber Air untuk menyelidiki masalah ini, dan mengirimkan sampel air Zam-zam ke Laboratorium-laboratorium di Eropa untuk ditest.

Tariq Hussain, insinyur kimia yang bekerja di Instalasi Pemurnian Air Laut untuk diminum, di Kota Jeddah, mendapat tugas menyelidikinya. Pada saat memulai tugasnya, Tariq belum punya gambaran, bagaimana sumur Zam-zam bisa menyimpan air yang begitu banyak seperti tak ada batasnya.

Hanya Sumur kecil

Ketika sampai di dalam sumur, Tariq amat tercengang ketika menyaksikan bahwa ukuran “kolam” sumur itu hanya 18 x 14 feet saja (Kira-kira 5 x 4 meter). Tak terbayangkan, bagaimana caranya sumur sekecil ini bisa mengeluarkan jutaan galon air setiap musim hajinya. Dan itu berlangsung sejak ribuan tahun yang lalu, sejak zaman Nabi Ibrahim AS.

Tariq mulai mengukur kedalaman air sumur. Dia minta asistennya masuk ke dalam air. Ternyata air sumur itu hanya mencapai sedikit di atas bahu pembantunya yang tinggi tubuhnya 5 feet 8 inci. Lalu dia menyuruh asistennya untuk memeriksa, apakah mungkin ada cerukan atau saluran pipa di dalamnya. Setelah berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, ternyata tak ditemukan apapun!.

Dia berpikir, mungkin saja air sumur ini disupplai dari luar melalui saluran pompa berkekuatan besar. Bila seperti itu kejadiannya, maka dia bisa melihat turun-naiknya permukaan air secara tiba-tiba. Tetapi dugaan inipun tak terbukti. Tak ditemukan gerakan air yang mencurigakan, juga tak ditemukan ada alat yang bisa mendatangkan air dalam jumlah besar.

Selanjutnya...
Dia minta asistennya masuk lagi ke dalam sumur. Lalu menyuruh berdiri, dan diam ditempat sambil mengamati sekelilingnya. Perhatikan dengan sangat cermat, dan laporkan apa yang terjadi, sekecil apapun. Setelah melakukan proses ini dengan cermat, asistennya tiba-tiba mengacungkan kedua tanganya sambil berteriak: “Alhamdulillah, Saya temukan dia! Pasir halus menari-nari di bawah telapak kakiku. Dan air itu keluar dari dasar sumur”.

Lalu asistennya diminta berputar mengelilingi sumur ketika tiba saat pemompaan air (untuk dialirkan ke tempat pendistribusian air) berlangsung. Dia merasakan bahwa air yang keluar dari dasar sumur sama besarnya seperti sebelum periode pemompaan. Dan aliran air yang keluar, besarnya sama di setiap titik, di semua area. Ini menyebabkan permukaan sumur itu relatif stabil, tak ada guncangan yang besar.

Seusai pengamatan itu, Tariq mengirimkan sampel air ke beberapa laboratorium di Eropa dan sebagian ke laboratorium di Arab Saudi. Dan sebelum meninggalkan Ka’bah, dia berpesan kepada petugas di Mekkah untuk menyelidiki keadaan sumur lainnya di sekitar Ka’bah.

Sesampainya di kantornya di Jekddah, dia mendapat laporan bahwa sumur-sumur lain di sekitar Mekkah dalam keadaan kering. Jadi hanya sumur Zam-zam yang penuh air.
Allahu Akbar..... Jika Allah menghendaki, apapun bisa terjadi.

Mengandung Zat Anti Kuman

Hasil penelitian sampel air di Eropa dan Saudi Arabia menunjukkan bahwa Zam-zam mengandung zat fluorida yang punya daya efektif membunuh kuman, layaknya seperti sudah mengandung obat. Lalu perbedaan air Zam-zam dibandingkan dengan air sumur lain di kota Mekkah dan Arab sekitarnya adalah dalam hal kuantitas kalsium dan garam magnesium. Kandungan kedua mineral itu sedikit lebih banyak pada air zam-zam. Itu mungkin sebabnya air zam-zam membuat efek menyegarkan bagi jamaah yang kelelahan. Tambahan lagi, hasil laboratorium Eropa menunjukkan bahwa zam-zam layak untuk diminum, sehat untuk diminum. Ini otomatis menjawab prasangka buruk doktor di awal tulisan tadi.

Keistimewaan lain, komposisi dan rasa kandungan garamnya selalu stabil, selalu sama dari sejak terbentuknya sumur ini. “Rasanya” selalu terjaga, diakui oleh semua jemaah haji dan umrah yang selalu datang tiap tahun. Tak pernah ada yang complain. Dan Air zam-zam ini tak pernah dicampur bahan kimia apapun seperti layaknya air PAM kita. Murni air sehat.

Satu kehebatan lagi, sumur air zam-zam tak pernah ditumbuhi lumut, padahal di seluruh dunia sumur itu selalu ditumbuhi lumut dan tumbuhan mikroorganisme.

Bisa Menyembuhkan Penyakit

Diriwayatkan dalam Sahih Muslim, Nabi bertanya kepada Abu Dzarr, yang telah tinggal selama 30 hari siang malam di sekitar Ka’bah tanpa makan-minum, selain Zamzam. “Siapa yang telah memberimu makan?”. “Saya tidak punya apa-apa kecuali air Zamzam ini, tapi saya bisa gemuk dengan adanya gumpalan lemak di perutku” Abu Dzarr menjelaskan, “Saya juga tidak merasa lelah atau lemah karena lapar, dan tak menjadi kurus”. Tambah Abu Dzarr. Lalu Nabi saw menjelaskan: ”Sesungguhnya, Zamzam ini air yang sangat diberkahi, ia adalah makanan yang mengandung gizi”.

Nabi saw menambahkan: “Air zam-zam bermanfaat untuk apa saja yang diniatkan ketika meminumnya. Jika engkau minum dengan maksud agar sembuh dari penyakitmu, maka Allah menyembuhkannya. Jika engkau minum dengan maksud supaya merasa kenyang, maka Allah mengenyangkan engkau. Jika engkau meminumnya agar hilang rasa hausmu, maka Allah akan menghilangkan dahagamu itu. Ia adalah air tekanan tumit Jibril, minuman dari Allah untuk Ismail”.
(HR Daruqutni, Ahmad, Ibnu Majah, dari Ibnu Abbas).

Rasulullah SAW pernah mengambil air zam-zam dalam sebuah kendi dan tempat air dari kulit, kemudian membawanya kembali ke Madinah. Air zam-zam itu digunakan Rasulullah saw untuk memerciki orang sakit dan kemudian disuruh meminumnya. Itu sebabnya saat ini banyak jamaah yang membawa air zam-zam untuk diberikan kepada famili dan kerabatnya di Tanah air.

Yusria Abdel-Rahman Haraz dari negeri Arab, mengatakan bahwa ia terserang penyakit “bisul” di matanya. Sakitnya bukan main, tak bisa disembuhkan dengan obat. Dia hampir mendekati buta. Seorang dokter terkenal menasehati dia untuk diinjeksi dengan obat khusus, yang mungkin bisa menyembuhkan sakitnya. Tapi ternyata ada efek sampingannnya yang bisa membuat dia buta selamanya.

Yusria sangat yakin akan kemurahan Allah SWT. Dia lalu pergi melaksanakan umrah dan memohon kepada Allah menyembuhkan penyakitnya. Di Baitullah dia melakukan tawaf, yang saat itu tak terlalu padat dengan manusia. Dia lalu bisa tinggal lebih lama di lokasi air zamzam. Dia manfaatkan untuk terus membasuh kedua matanya yang sakit. Ketika dia kembali ke hotel, aneh, kedua matanya yang sakit menjadi sembuh, dan bisulnya berangsur hilang.

Kejadian ini membuktikan ucapan Rasulullah SAW di atas:” Air zam-zam bermanfaat untuk apa saja yang diniatkan ketika meminumnya. Jika engkau minum dengan maksud agar sembuh dari penyakitmu, maka Allah menyembuhkannya.

Demikianlah beberapa khasiat air Zamzam. Manfaatkanlah sebaik-baiknya keistimewaan Zam-zam ini ketika kita meminumnya di Mekkah waktu ziarah nanti, atau ketika kita dihadiahi kerabat, teman kita, yang baru pulang dari Tanah Suci. Dianjurkan membaca do’a dulu sebelum meminumnya.
Insya Allah dengan izin-Nya kita akan mendapatkan kebaikan di sisi-Nya ...
Amin ...